Resep Asinan Salak Pedas Manis

🍎 Resep Asinan Salak Pedas Manis

Asinan salak menggunakan buah salak yang segar dan renyah, berpadu dengan kuah asam pedas manis.

Bahan-bahan:

1. Bahan Utama:

  • $500$ gram Salak pondoh atau salak biasa, kupas bersih.

  • $100$ gram Nanas, potong dadu kecil (opsional, untuk menambah rasa asam alami).

2. Kuah Asinan:

  • $10$ buah Cabai merah keriting (sesuai selera)

  • $5$ buah Cabai rawit merah (sesuai selera pedas)

  • $200$ gram Gula pasir

  • $500$ ml Air matang

  • $1$ sdt Garam

  • $2$ sdm Cuka masak (sesuai selera asam)

  • $1$ sdm Air asam jawa kental (opsional, untuk warna dan aroma)

Cara Membuat:

1. Persiapan Buah Salak:

  1. Kupas salak hingga bersih.

  2. Belah salak menjadi dua bagian atau iris sesuai selera.

  3. Cuci bersih dan tiriskan.

2. Membuat Kuah:

  1. Haluskan Bumbu: Blender atau ulek cabai merah keriting dan cabai rawit hingga halus.

  2. Masak Kuah: Didihkan air. Masukkan gula pasir, garam, dan air asam jawa (jika menggunakan). Aduk hingga gula larut.

  3. Masukkan bumbu halus (cabai) ke dalam panci. Masak kembali sebentar hingga mendidih.

  4. Angkat panci dari api. Setelah uap panas hilang, masukkan cuka masak. Aduk rata.

  5. Koreksi Rasa: Cicipi kuah. Pastikan rasa manis, asam, dan pedasnya seimbang.

  6. Dinginkan: Saring kuah untuk mendapatkan kuah yang bening. Biarkan kuah benar-benar dingin, lalu masukkan ke dalam kulkas.

3. Pencampuran dan Penyajian:

  1. Siapkan wadah. Masukkan salak yang sudah diiris dan nanas (jika menggunakan).

  2. Tuang kuah asinan yang sudah sangat dingin ke atas buah.

  3. Aduk rata.

  4. Tutup wadah dan simpan kembali di kulkas minimal $2$ jam (atau semalaman) agar kuah meresap sempurna.

  5. Sajikan dingin.

Selamat Mencoba!

Resep Asinan Bogor (Buah & Sayur)

🌶️ Resep Asinan Bogor (Buah & Sayur)

Asinan Bogor terkenal dengan kuah cabai gula merah yang segar dan tidak menggunakan kacang pada kuahnya.

Bahan-bahan:

1. Isian Buah & Sayur:

  • $100$ gram Nanas, potong dadu

  • $100$ gram Bengkuang, potong korek api tebal

  • $100$ gram Jambu Air, belah dua atau empat

  • $1$ buah Timun, iris tipis atau potong dadu

  • $50$ gram Kol, iris tipis

  • $50$ gram Tauge, bersihkan

  • $1$ buah Wortel, potong korek api (atau diserut kasar)

  • Tahu putih kukus, potong dadu (opsional)

2. Kuah Asam Pedas:

  • $10$ buah Cabai merah keriting (sesuai selera pedas)

  • $3$ buah Cabai rawit merah (sesuai selera ekstra pedas)

  • $50$ gram Gula merah, sisir halus

  • $100$ gram Gula pasir

  • $1$ sdt Garam

  • $1$ sdt Terasi bakar/sangrai (opsional, untuk aroma gurih)

  • $2$ sdm Air Asam Jawa

  • $1-2$ sdm Cuka masak (sesuai selera asam)

  • $600$ ml Air matang

3. Pelengkap/Taburan:

  • Kacang tanah goreng

  • Kerupuk Mie Kuning

Cara Membuat:

1. Persiapan Isian:

  1. Cuci bersih semua buah dan sayur yang sudah dipotong.

  2. Rendam semua sayuran (kecuali tahu) dalam air es selama $15-30$ menit. Tiriskan dan simpan di kulkas hingga dingin.

2. Membuat Kuah Asinan:

  1. Haluskan Bumbu: Blender/ulek cabai merah keriting, cabai rawit, dan terasi hingga halus.

  2. Masak Kuah: Didihkan air. Masukkan gula merah, gula pasir, dan garam. Aduk hingga gula larut.

  3. Masukkan bumbu halus (cabai dan terasi) ke dalam panci. Masak kembali hingga mendidih.

  4. Kecilkan api, masak sebentar ($5-10$ menit) agar kuah matang sempurna.

  5. Koreksi Rasa: Angkat panci dari api. Setelah uap panas hilang, masukkan air asam jawa dan cuka. Aduk rata.

  6. Cicipi kuah, pastikan rasa asam, manis, dan pedasnya seimbang. Tambahkan gula/cuka/garam jika diperlukan.

  7. Dinginkan: Saring kuah untuk mendapatkan kuah yang bersih dan bening. Biarkan kuah benar-benar dingin di suhu ruang, lalu masukkan ke dalam kulkas.

3. Penyajian:

  1. Siapkan mangkuk saji.

  2. Tata semua potongan buah, sayur, dan tahu di dalam mangkuk.

  3. Siram dengan kuah asinan yang sudah sangat dingin.

  4. Taburi dengan kacang tanah goreng.

  5. Sajikan segera bersama Kerupuk Mie Kuning.

Selamat mencoba membuat Asinan Bogor yang segar!

Resep Asinan Sayur Betawi Segar

🥗 Resep Asinan Sayur Betawi Segar

Asinan ini khas dengan kuah kental berbumbu kacang dan ebi, serta rasa asam manis pedas yang seimbang.

Bahan-bahan:

1. Isian Sayur:

  • $1/4$ buah Kol, iris tipis

  • $1$ buah Timun, iris tipis atau potong dadu

  • $1$ ikat kecil Selada keriting, sobek-sobek

  • $100$ gram Tauge, bersihkan

  • $2-3$ buah Tahu putih, kukus/rebus, potong dadu

  • Sawi asin secukupnya (opsional)

2. Kuah Bumbu Kacang:

  • $200$ gram Kacang tanah goreng

  • $5-8$ buah Cabai merah keriting (sesuai selera pedas)

  • $3$ siung Bawang putih

  • $2-3$ sdm Ebi (udang kering), rendam air panas sebentar

  • $100$ gram Gula merah, sisir halus

  • $2$ sdm Gula pasir (sesuai selera)

  • $1$ sdt Garam (sesuai selera)

  • $1-2$ sdm Cuka (sesuai selera asam)

  • $2$ sdm Air asam jawa kental

  • $500 – 600$ ml Air matang

3. Pelengkap/Taburan:

  • Kacang tanah goreng untuk taburan

  • Kerupuk Mie Kuning

  • Kerupuk Merah (opsional)

Cara Membuat:

1. Persiapan Sayuran:

  1. Cuci bersih semua sayuran (kol, timun, selada, tauge, sawi asin).

  2. Potong-potong sesuai selera.

  3. Tiriskan dan simpan di dalam kulkas agar tetap segar dan dingin.

 

2. Membuat Kuah Bumbu Kacang:

 

  1. Haluskan Bumbu: Blender atau ulek cabai merah, bawang putih, ebi, dan sebagian kacang tanah goreng (sisakan sedikit untuk taburan).

  2. Masak Kuah: Didihkan air matang. Masukkan gula merah, gula pasir, dan garam. Aduk hingga gula larut.

  3. Campurkan Bumbu: Masukkan bumbu halus (cabai, bawang, ebi, kacang giling) ke dalam rebusan air gula. Aduk rata.

  4. Kecilkan api, masak sambil terus diaduk hingga kuah sedikit mengental.

  5. Koreksi Rasa: Matikan api. Tambahkan air asam jawa dan cuka. Aduk rata. Cicipi, sesuaikan rasa manis, pedas, dan asam sesuai selera Anda.

  6. Dinginkan: Biarkan kuah bumbu kacang benar-benar dingin sebelum digunakan. (Kuah yang dingin akan membuat asinan lebih segar).

3. Penyajian:

  1. Tata semua sayuran dan tahu kukus di dalam mangkuk saji.

  2. Siram dengan kuah bumbu kacang yang sudah dingin.

  3. Taburi dengan sisa kacang tanah goreng.

  4. Sajikan segera bersama Kerupuk Mie Kuning. Paling nikmat disajikan dalam keadaan dingin!

 

Makna dan Sejarah Hari Sumpah Pemuda

Makna dan Sejarah Hari Sumpah Pemuda: Tonggak Persatuan Bangsa Indonesia

Setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda, sebuah momen bersejarah yang menjadi simbol semangat persatuan dan kesatuan generasi muda Indonesia. Peringatan ini bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi pengingat bagi seluruh anak bangsa tentang pentingnya menjaga semangat persaudaraan dan cinta tanah air di tengah keberagaman.

Latar Belakang Sejarah

Sumpah Pemuda lahir dari Kongres Pemuda II yang diselenggarakan pada 27–28 Oktober 1928 di Batavia (sekarang Jakarta). Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai organisasi pemuda dari seluruh Nusantara, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Celebes, Jong Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, dan lainnya.
Pertemuan ini menjadi wadah bagi para pemuda untuk menyatukan visi dan memperkuat tekad perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia.

Isi Sumpah Pemuda

Dalam kongres tersebut, para pemuda menyepakati sebuah ikrar yang dikenal sebagai “Sumpah Pemuda”, yang berbunyi:

Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Tiga butir sumpah ini menjadi fondasi utama lahirnya semangat nasionalisme dan menjadi landasan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Makna dan Relevansi di Masa Kini

Meski Sumpah Pemuda diikrarkan hampir seabad lalu, nilai-nilainya tetap relevan hingga sekarang. Di era globalisasi dan digitalisasi, tantangan generasi muda semakin kompleks — mulai dari perpecahan sosial, hoaks, hingga krisis moral.
Semangat persatuan, cinta tanah air, dan penghargaan terhadap bahasa Indonesia yang terkandung dalam Sumpah Pemuda perlu terus dihidupkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pemuda masa kini memiliki peran strategis sebagai agen perubahan (agent of change). Dengan kreativitas, semangat, dan kepedulian sosial, generasi muda dapat melanjutkan perjuangan para pendahulu dalam bentuk yang lebih modern: inovasi, pendidikan, kewirausahaan, serta pelestarian budaya bangsa.

Penutup

Hari Sumpah Pemuda bukan hanya peringatan seremonial, melainkan juga refleksi akan jati diri bangsa. Melalui semangat Sumpah Pemuda, kita diingatkan bahwa perbedaan bukanlah penghalang, tetapi kekayaan yang harus dirawat bersama demi Indonesia yang maju, berdaulat, dan berkeadilan.

“Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh” — itulah semangat Sumpah Pemuda yang harus terus menyala dalam hati setiap anak bangsa.

 

Presiden Prabowo Membentuk Enam Grup Baru Kopassus

Berikut adalah untuk enam grup baru Kopassus (Korps Pasukan Khusus) — yang mencakup tugas utama, penempatan wilayah, dan daftar komandan tiap‑grup berdasarkan SK Panglima TNI Nomor Kep/1033/VIII/2025.

1. Grup 1

Image

 

Image

Image

 

  • Komandan: Kolonel Inf. Raden Nashrul Fathurrohman — sebelumnya Danrindam III/Siliwangi. 

  • Penempatan wilayah: Jawa (Banten/Serang) — kelompok awal Kopassus berada di Serang. 

  • Tugas utama: Respon cepat wilayah barat‑Jawa, operasi hutan / jungle warfare, serta dukungan komando wilayah di Pulau Jawa.

  • Catatan: Sebagai grup “pertama”, akan mempertahankan tradisi Kopassus di Jawa sembari ber‐adaptasi pada struktur baru.

2. Grup 2

Image

 

 

Image

 

 

  • Komandan: Kolonel Inf. Edwin Apria Candra — sebelumnya Koorsmin Kasum TNI.

  • Penempatan wilayah: Jawa Tengah (Kartasura/Sukoharjo region) — sebagai wilayah tengah Indonesia. 

  • Tugas utama: Penguatan wilayah tengah, melibatkan kerja sama dengan Kodam di wilayah Jawa Tengah serta fleksibilitas operasi darat cepat.

  • Catatan: Karena letaknya di Pulau Jawa juga, grup ini menjadi penghubung strategis antara barat dan timur wilayah operasional.

3. Grup 3

Image

 

Image

 

  • Komandan: Kolonel Inf. Bram Pramudia — sebelumnya Paban V/Pam Sintel TNI.

  • Penempatan wilayah: Jawa Barat (Batujajar / Pusdiklat) atau markas pendidikan khusus Kopassus.

  • Tugas utama: Pelatihan, pendidikan khusus Kopassus, serta dukungan operasional grup‑lain dengan sumber daya manusia dan kemampuan spesialis.

  • Catatan: Fungsi pendidikan dan spesialisasi menegaskan bahwa grup 3 tak hanya tugas operasional, tetapi juga pengembangan kapabilitas satuan.

4. Grup 4

 

Image

  • Komandan: Kolonel Inf. Suharma Zunam — sebelumnya Paban III/Bainteman Spersad.

  • Penempatan wilayah: Wilayah timur Indonesia (diperkirakan Sulawesi atau kawasan pulau besar timur). Gagasan: “satu grup per pulau besar”. 

  • Tugas utama: Operasi cepat di wilayah timur, termasuk tanggap terhadap ancaman kedaulatan, terorisme, konflik wilayah lokal, dan pegunungan.

  • Catatan: Lokasi geografis yang lebih jauh ke timur membawa tantangan logistik dan dukungan; ini menjadi ujian kapabilitas.

5. Grup 5

 

Image

 

  • Komandan: Kolonel Inf. Josep Dat Dariyamanta — sebelumnya Paban V/Kermalat ASEAN Slatad.

  • Penempatan wilayah: Wilayah timur jauh – misalnya Papua atau pulau besar di bagian Timur Indonesia. Diperkirakan markas di Papua.

  • Tugas utama: Operasi di medan berat (hutan lebat, pegunungan, rawa), pengamanan perbatasan dan daerah rawan konflik, serta respon cepat terhadap ancaman di pulau besar.

  • Catatan: Karena medan dan akses sulit, grup 5 memerlukan dukungan logistik dan transportasi khusus serta kerja sama erat dengan aparat wilayah.

6. Grup 6

Image

 

Image

 

  • Komandan: Kolonel Inf. Richard Arnold Y. Sangari — sebelumnya Asintel Kasdam XVII/Cenderawasih.

  • Penempatan wilayah: Wilayah barat/tengah besar seperti Kalimantan. Gagasan “pulau besar” menerapkan satu grup per pulau.

  • Tugas utama: Pengamanan hutan Kalimantan, operasi darat di wilayah rawa dan hutan tropis, dukungan terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) & kegiatan strategis lainnya.

  • Catatan: Letak geografis dan kondisi medan yang khas (hutan tropis, sungai besar) menjadi faktor yang harus diperhitungkan dalam operasionalnya.

Infografis Ringkas

Grup Komandan Wilayah Target* Fungsi Utama
1 Kol Inf Raden Nashrul Fathurrohman Jawa/Banten Respon cepat wilayah barat Jawa
2 Kol Inf Edwin Apria Candra Jawa Tengah Penguatan wilayah tengah & sinergi Kodam
3 Kol Inf Bram Pramudia Jawa Barat / Pusdiklat Pendidikan & spesialisasi Kopassus
4 Kol Inf Suharma Zunam Wilayah timur (Sulawesi) Operasi cepat wilayah timur
5 Kol Inf Josep Dat Dariyamanta Papua / timur jauh Operasi medan berat & perbatasan
6 Kol Inf Richard Arnold Y. Sangari Kalimantan / pulau besar Operasi hutan tropis & pembangunan strategis

* Wilayah bersifat estimasi berdasarkan informasi konsep “pertahanan pulau besar”.

 

Penambahan Struktur Kopassus Menjadi Enam Grup

Korps Pasukan Khusus (Kopassus) adalah kesatuan elit dari TNI Angkatan Darat yang selama ini memiliki peran strategis dalam operasi militer khusus di Indonesia. Struktur organisasi Kopassus semula terdiri dari 3 grup, kemudian 5 grup, dan kini diperluas menjadi 6 grup
Pada 10 Agustus 2025, Presiden Prabowo Subianto secara resmi meresmikan pembentukan enam grup tersebut dalam upacara di Batujajar, Bandung Barat.
Selain itu, melalui Peraturan Presiden Nomor 84 Tahun 2025 struktur Kopassus diperbarui: jabatan pimpinan ditingkatkan, komando grup ditambah, dan markas di pulau-pulau besar diperluas.

Beberapa alasan utama diperluasnya jumlah grup Kopassus adalah sebagai berikut:

  • Untuk menghindari “keterpusatan” di Pulau Jawa. Kepala Dinas Penerangan TNI AD menyebut bahwa selama ini sebagian besar kekuatan elite tersentral di Jawa, sehingga perlu menempatkan unsur cepat tanggap di pulau‑pulau besar lainnya.

  • Konsep “pertahanan pulau‑pulau besar” (Big Island Defence) dimunculkan sebagai kerangka struktur baru: setiap pulau besar memiliki satu grup Kopassus yang cepat digerakkan untuk merespon ancaman kedaulatan atau keamanan. 

  • Memperkuat kemampuan lokal dan wilayah: dengan grup tersebar di wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia, sinergi dengan komando daerah militer (Kodam) diharapkan lebih cepat dan efektif. 

Beberapa perubahan penting dalam struktur Kopassus adalah:

  • Jabatan tertinggi di Kopassus berubah dari “Komandan Jenderal” (Danjen) menjadi Panglima Kopassus berpangkat Letnan Jenderal (bintang 3). 

  • Komandan Grup (Dangrup) untuk tiap‑tiap grup dinaikkan pangkat dari Kolonel ke Brigadir Jenderal (bintang 1). 

  • Lokasi markas grup baru direncanakan di berbagai pulau besar, di antaranya Kalimantan (IKN), Sulawesi, dan Papua.

Pembagian Lokasi dan Penugasan Grup

Menurut publikasi, berikut gambaran enam grup dan wilayahnya:

Grup Lokasi Markas Keterangan
Grup 1 Taktakan, Serang (Banten, Jawa) Grup tertua, tetap di Jawa.
Grup 2 Kartasura, Sukoharjo (Jawa Tengah) Wilayah tengah‑Jawa. 
Grup 3 Dumai, Riau (Sumatra) Memperkuat wilayah barat. 
Grup 4 Penajam, Kalimantan Timur (near IKN) Fokus Kalimantan / Ibu Kota Nusantara. 
Grup 5 Kendari, Sulawesi Tenggara Wilayah timur Indonesia.
Grup 6 Timika, Papua Tengah Wilayah paling timur, penguatan besar.

Implikasi Strategis

Penambahan grup ini memiliki beberapa implikasi yang penting:

  • Rapid Response Regional: Dengan satuan elit ditempatkan di lokasi strategis setiap pulau besar, Kopassus bisa merespon lebih cepat terhadap ancaman separatisme, terorisme, konflik perbatasan ataupun bencana besar.

  • Distribusi Beban Operasi: Sebelumnya banyak operasi tersentral di Jawa, dengan perluasan ini beban dapat tersebar ke wilayah‑wilayah lain dan kehadiran militer elite menjadi lebih merata.

  • Sinergi Wilayah: Kolaborasi dengan Kodam dan aparat keamanan daerah di masing‑masing wilayah bisa meningkat karena keberadaan Kopassus lebih dekat.

  • Perubahan Budaya dan Pengelolaan: Penempatan pasukan elit di lokasi baru memerlukan infrastruktur, penyediaan fasilitas, pelatihan di medan lokal dan adaptasi dengan lingkungan lokal (hutan, rawa, pegunungan, pesisir).

  • Sinyal Kebijakan: Secara politik dan diplomatik, penguatan ini bisa dilihat sebagai langkah afirmatif pemerintah terhadap isu kedaulatan dan kesiapsiagaan nasional.

Tantangan yang Perlu Diperhatikan

Meskipun penambahan ini membawa banyak potensi, terdapat tantangan‑penting yang harus diperhatikan:

  • Logistik dan Infrastruktur: Mendirikan markas baru di wilayah seperti Papua atau Kalimantan memerlukan investasi besar dalam fasilitas, akses, komunikasi, dukungan medis dan transportasi.

  • Personel dan Latihan: Butuh perekrutan atau pemindahan personel, adaptasi latihan untuk lingkungan lokal (misalnya hutan Papua sangat berbeda dengan Jawa).

  • Koordinasi Wilayah: Perlu mekanisme koordinasi yang jelas antara grup Kopassus dan Kodam, aparat sipil dan pemerintah daerah agar operasi tak tumpang tindih atau gesekan komando.

  • Isu Hak Asasi dan Operasi Nyata: Kopassus memiliki sejarah operasi yang kontroversial, terutama di wilayah Papua. Penguatan di sana harus dilandasi pengawasan dan akuntabilitas yang baik agar tidak menimbulkan konflik baru atau ketegangan.

  • Sustainabilitas: Menjaga kualitas satuan elit di enam lokasi berbeda memerlukan standarisasi tinggi agar tak terjadi disparitas kemampuan antar‑grup.

Penambahan menjadi enam grup Kopassus adalah langkah strategis untuk memperkuat pertahanan dan keamanan nasional Indonesia melalui konsep “pertahanan pulau‑besar”. Dengan markas tersebar di pulau Jawa hingga Papua, Kopassus siap menghadapi tantangan yang bersifat regional dan cepat. Namun, keberhasilan implementasi sangat bergantung pada logistik, koordinasi wilayah, pelatihan adaptif, dan tata kelola yang baik untuk menjaga profesionalisme dan akuntabilitas.(enbigi/echoe)

Image

 

 

Genesis Global Community School (GGCS) BSD City

Sekola Genesis Global Community School (GGCS)  BSD  merupakan bagian dari komitmen BSD City dalam menyediakan ekosistem pendidikan berkelas dunia.

Kurikulum dan Jenjang Pendidikan

GGCS menawarkan layanan pendidikan terpadu mulai dari jenjang Prasekolah hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

  • Kurikulum Utama: Sekolah ini mengadopsi kurikulum International Baccalaureate (IB).

    • Fokusnya adalah pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi, dan kolaborasi.

    • GGCS secara khusus menekankan pada pendekatan inkuiri (berbasis penemuan), pembentukan karakter, dan pengembangan pola pikir global (global mindset).

  • Misi: Sekolah ini bertujuan mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga tangguh secara moral, memiliki jiwa kepemimpinan, dan mampu bersaing di kancah global.

Dibangun di atas lahan seluas 8.000 meter persegi, GGCS dirancang dengan fasilitas modern untuk mendukung pembelajaran abad ke-21 dan lingkungan belajar yang holistik:

  • Fasilitas Olahraga:

    • Indoor Basketball Court (Standar FIBA).

    • Mini Soccer Field (Lapangan sepak bola mini).

    • Half-Olympic Swimming Pool (Kolam renang setengah ukuran Olimpiade).

    • Gymnasium.

    • Lintasan lari.

  • Fasilitas Kreativitas dan Akademik:

    • Tribun teater modern.

    • Studio musik dan studio tari.

    • Studio seni.

    • Laboratorium sains dan laboratorium komputer.

    • Perpustakaan.

  • kegiatan Extracurricular Activity (ECA)
    • Taekwondo
    • dll
  • Fasilitas Penunjang Lain:

    • Kafetaria/kantin.

    • Taman bermain.

    • Ruang kelas yang dirancang dengan sistem ventilasi dan pencahayaan alami maksimal.

    • Beberapa sumber menyebutkan adanya indoor garden untuk menciptakan atmosfer asri.

 

  • Asal Sekolah: GGCS merupakan ekspansi pertama dari sekolah yang berasal dari Singapura ke luar negeri.

  • Kapasitas: Sekolah ini dirancang untuk menampung hingga 1.000 siswa.

Untuk mendapatkan informasi terkini dan paling akurat mengenai biaya sekolah (uang pangkal, SPP, dan biaya lainnya), sebaiknya Anda langsung menghubungi pihak Genesis Global Community School BSD City.

Asal-usul Pohon Beringin yang Dipindahkan ke Cilongok Tangerang Banten

Asal-usul Pohon Beringin yang Dipindahkan ke Cilongok Tangerang Banten

Asal muasal pohon beringin yang dipindahkan ke Cilongok berasal dari sebuah lahan di Jalan Raya Kukun Rajeg, Desa Mekar Sari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang. Pohon beringin tersebut sebelumnya tumbuh di kawasan Rajeg dan telah menjadi ikon dan peneduh alami yang dikenal masyarakat sekitar selama puluhan tahun. Pemindahan pohon beringin dilakukan karena adanya pembangunan jalan dan pelebaran kawasan di lokasi lama sehingga pohon tersebut diputuskan untuk dipindahkan ke Ponpes Al Istiqlaliyyah di Cilongok agar tetap bisa dinikmati masyarakat. Proses pemindahan ini berlangsung selama sepekan sejak 21 hingga 28 September 2025 dengan menggunakan alat berat dan melibatkan banyak pihak. Keberadaan pohon di lokasi baru diharap bisa menjadi ruang teduh sekaligus simbol pelestarian lingkungan dan mempererat tali silaturahmi di komunitas sekitar Ponpes Al Istiqlaliyyah Cilongok. Ada juga cerita unik saat proses pemindahan di mana crane yang mengangkat pohon berputar dua kali tanpa operator yang menyebabkan keheranan semua orang yang hadir.

Proses Pemindahan

  • Pemindahan pohon ini dilakukan atas permintaan dari pihak pesantren di Cilongok.

  • Pemilik pohon (atau bos yang memiliki lahan tempat pohon berdiri) memberi izin setelah dicari persetujuan terlebih dahulu. 

  • Waktu pemindahan berlangsung selama sepekan, yaitu dari 21 hingga 28 September 2025

  • Rencananya, dari 4 pohon beringin yang ada di lokasi asal, 3 pohon akan dipindah ke Ponpes tersebut. 

Kejadian Unik

Ada kejadian menarik saat saat crane yang mengangkat pohon beringin berputar dua kali tanpa operator.

Penjaga lahan, Hartono, menyebut bahwa sebelumnya pernah ada tawaran untuk menjual pohon itu agar ditanam di sebuah alun‑alun oleh pihak lain, tapi tawaran tersebut ditolak oleh pemilik pohon.

Meskipun sudah ada banyak informasi, ada beberapa hal yang belum jelas atau belum ditemukan sumbernya:

  1. Umur pohon — Banyak artikel yang menyebut pohon beringin sebagai pohon besar, tapi tidak ada catatan resmi berapa tahun pohon tersebut sudah tumbuh di lahan asal.

  2. Spesies pohon beringin — Belum ada konfirmasi ilmiah mengenai jenis pohon beringin (misalnya Ficus benjamina atau jenis lain).

  3. Alasan spesifik memilih pohon tersebut selain karena ukurannya besar dan layak dipindahkan sebagai pohon penghijauan / peneduh di Ponpes. Apakah ada nilai historis, kultural, simbolik khusus bagi pihak pesantren atau masyarakat sekitar?

  4. Cara pemindahan teknis — Rinciannya selain penggunaan crane (misalnya bagaimana pemotongan akar, persiapan media tanam di lokasi baru, perawatan pasca‑pemindahan) belum dijelaskan secara mendetail.

Pentingnya Pemindahan Pohon Besar

Secara umum, pemindahan pohon besar seperti pohon beringin bisa memiliki beberapa makna dan manfaat:

Menjaga pepohonan besar agar tetap menjadi bagian dari lingkungan binaan (seperti di lingkungan pesantren), bukan ditebang atau hilang begitu saja. Mempertahankan manfaat ekologis: pohon beringin memberikan naungan, menyerap karbon, membantu kestabilan tanah, dan menjadi habitat bagi makhluk hidup lokal. Nilai simbolik dan budaya, terutama di banyak daerah di Jawa/Banten, pohon beringin sering dianggap punya makna perlindungan, tempat pertemuan, atau sejarah lokal.(enbigi/echoe)

 

Surat Al-Baqarah, Tentang Sapi Betina Di Zaman Nabi Musa

📖 Kisah Sapi (Al-Baqarah) – Ayat 67–73

🔹 Konteks Kisah

Kisah ini menceritakan tentang Bani Israil (kaum Nabi Musa) yang diminta oleh Allah untuk menyembelih seekor sapi, tapi mereka berdebat, merumitkan perintah, dan menunjukkan sikap keras kepala dan kurang taat.

📌 Ayat 67

“Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: ‘Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina.’ Mereka berkata: ‘Apakah kamu hendak menjadikan kami sebagai olok-olokan?’ Musa menjawab: ‘Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh.'”

Tafsir:
Allah memerintahkan mereka menyembelih sapi, tapi mereka malah mengejek seolah Musa sedang bercanda. Ini menunjukkan ketidaktaatan dan sikap meremehkan perintah Allah.

📌 Ayat 68–71

Mereka mulai berdebat panjang tentang ciri-ciri sapi:

  • Ayat 68: “Tolong jelaskan, seperti apa sapinya?”

  • Ayat 69: “Warna apa?”

  • Ayat 70: “Jenis apa? Usia berapa?”

Tafsir:
Mereka bukannya langsung taat, malah terus menunda-nunda dan memperumit perintah Allah dengan banyak bertanya. Semakin banyak bertanya, Allah pun memberikan syarat yang semakin spesifik.

Akhirnya mereka berkata:

“Sekarang engkau baru membawa kebenaran…”

Lalu mereka menyembelih sapi itu, tapi dengan enggan.

📌 Ayat 72–73: Misteri Pembunuhan

Ada seorang lelaki Bani Israil yang terbunuh, dan mereka bingung siapa pelakunya.

Allah perintahkan:

“Pukullah mayat itu dengan bagian dari sapi yang disembelih.”

Dan ketika dilakukan, orang yang mati itu hidup kembali sejenak dan menyebutkan siapa pembunuhnya, lalu mati kembali.

Tafsir:
Ini adalah mukjizat untuk mengungkap kebenaran dan memperlihatkan kuasa Allah yang bisa menghidupkan orang mati.

🧠 Hikmah dari Kisah Sapi Ini

  1. Taatlah kepada perintah Allah tanpa membantah

    • Semakin kita berdebat dengan wahyu, bisa makin sulit urusannya.

  2. Jangan suka memperumit agama

    • Islam itu sederhana. Jangan menunda atau memperberat perintah Allah tanpa alasan.

  3. Keajaiban bisa terjadi bila kita taat

    • Mukjizat terjadi sebagai bukti kekuasaan Allah.

  4. Sikap keras kepala adalah ciri orang yang tidak bersyukur

    • Ini pelajaran agar tidak meniru sikap Bani Israil.

🌟 Penutup

Itulah kisah sapi (Al-Baqarah) yang jadi nama surat ini. Meski terlihat sederhana, kisah ini punya pelajaran akidah dan ketaatan yang sangat dalam.

Kalau kamu mau, aku juga bisa bantu:

  • Tafsir ayat 67–73 satu per satu

  • Menyambungkan kisah ini dengan konteks zaman sekarang

  • Atau bahas kisah Bani Israil lainnya di surat ini

Kamu tertarik lanjut ke bagian mana?

Berikut Ini Ringkasan isi kandungan surah Al-Baqarah

 

Surat Al-Baqarah adalah surat ke-2 dalam Al-Qur’an, termasuk golongan surat Madaniyah (diturunkan di Madinah), dan merupakan surat terpanjang dalam Al-Qur’an dengan 286 ayat. Isi dari surat Al-Baqarah sangat luas dan mencakup berbagai tema penting dalam Islam. Berikut adalah ringkasan isi pokoknya:

🕌 1. Keimanan dan Petunjuk Al-Qur’an

  • Awal surat menekankan bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk bagi orang-orang bertakwa (ayat 1–5).

  • Ciri-ciri orang beriman, kafir, dan munafik dijelaskan dengan jelas.

🧎‍♂️ 2. Seruan untuk Beriman dan Patuh kepada Allah

  • Seruan kepada Bani Israil untuk mengingat nikmat Allah dan taat kepada-Nya (ayat 40–121).

  • Banyak kisah tentang ketidaktaatan mereka sebagai pelajaran bagi umat Islam.

📜 3. Kisah-Kisah Umat Terdahulu

  • Kisah Nabi Musa dan Bani Israil.

  • Kisah penyembelihan sapi (al-Baqarah), yang menjadi nama surat ini.

  • Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail membangun Ka’bah.

🧭 4. Perubahan Kiblat dan Ujian Ketaatan

  • Perintah untuk mengubah kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah (ayat 142–150).

  • Ujian bagi kaum Muslimin untuk tetap taat kepada Allah.

📚 5. Hukum-Hukum Syariat

Surat ini juga dikenal sebagai “Surat Ahkam” karena banyaknya hukum Islam yang dibahas, seperti:

  • Hukum puasa di bulan Ramadan.

  • Hukum qisas (balasan yang setimpal dalam hukum pidana).

  • Hukum warisan.

  • Hukum jual beli dan riba.

  • Hukum pernikahan dan perceraian.

  • Larangan memakan riba, dan anjuran sedekah.

💰 6. Ekonomi dan Etika Keuangan

  • Penekanan pada keadilan dalam perdagangan.

  • Larangan keras terhadap riba.

  • Anjuran memberi pinjaman kepada Allah (infaq di jalan Allah).

🌙 7. Ibadah dan Kehidupan Sosial

  • Kewajiban puasa Ramadan.

  • Anjuran tolong-menolong dalam kebaikan.

  • Larangan menyembunyikan kebenaran.

🤲 8. Doa dan Penutup

Surat ini diakhiri dengan doa yang sangat indah dan penuh makna (ayat 285–286), termasuk:

“رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا…”
(“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah…”)

Kesimpulan:

Surat Al-Baqarah adalah pedoman menyeluruh tentang:

  • Akidah (keimanan),

  • Syariat (hukum),

  • Akhlak,

  • Sejarah umat terdahulu sebagai pelajaran,

  • Dan prinsip-prinsip hidup dalam masyarakat Islam.

 

Copyright © 2025 enbigi.com